Senin, 08 Juli 2013

Motivasi & Iman



Apakah disebut bahagia, Wanita yang memamerkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya dimasa muda kepada anjing dan serigala yang berwujud manusia?

Buat para remaja yang telah terperosok terhadap pemahaman yang keliru bahwa cinta dilambangkan dengan pacaran itu salah. Pacaran sebenarnya, saat dimana seseorang belajar menjadi pembohong besar dalam kehidupannya karena masing-masing akan berusaha menutupi kekurangan yang tampak darinya. Segudang janji menjadi hal yang amat murah... belahlah dadaku, lautan akan kuseberangi, gunung akan kudaki, aku rela mati demi cintamu, semua ungkapan yang sesungguhnya hanya kebohongan belaka...

Kedermawanan yang paling utama adalah ketulusan dari merka yang tidak punya apa-apa, tetapi mengetahui nilai dari ucapan syukur dan senyuman. Betapa banyak orang yang memberi, tapi seolah-olah sedang menampar.
Iman tanpa ilmu sama dengan lentera ditangan bayi, sedang ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan pencuri.
Keyakinan kepada Allah ini begitu dahsyat mengubah apapun, tapi terkadang hati kita terlalu banyak penghalang, sehingga keyakinan kita terhadap Allah yang menciptakan bumi beserta isinya termasuk manusia menjadi tak terasa.
Umar bin Khattab ra sebelum masuk Islam terkenal orang yang berkepribadian keras. Sampai-sampai anak perempuannya dikubur hidup-hidup. Namun ketika ia masuk Islam, iman telah masuk dalam hatinya. Dari yang sangat keras berubah menjadi sangat pemurah dan peka terhadap derita yang dialami oleh orang lain.
Jadi apabila kita sudah tertanam dalam hati maka beruntunglah. Orang yang tadinya takut menjadi pemberani. Dengan menyakini akan adanya Allah, maka tidak akan pernah merasa kecewa dengan takdir yang telah ditetapkan-Nya. Karena puncak kebahagiaan dan ketenangan berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah. Sebagaimana difirmankan: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman:60)
Lalu, yang menjadi masalah, sudahkah kita yakin bahwa Allah menjamin hidup kita? Bila sudah yakin, maka optimalkanlah dengan doa dan usaha.
Maka perbaharuilah selalu imanmu dengan bacaan Laa ilaaha illallah, perbaharui amalmu dengan keikhlasan, perbaharuilah semangat dengan doa dan munajat, perbaharuilah akhlak dengan pembersihan jiwa.